Creator Inc: Tapaki Tahapan Hidup & Karirmu dengan Tepat!

[et_pb_section admin_label=”Section” global_module=”31499″ transparent_background=”off” allow_player_pause=”off” inner_shadow=”off” parallax=”off” parallax_method=”off” custom_padding=”0px|0px|0px|0px” make_fullwidth=”off” use_custom_width=”off” width_unit=”on” make_equal=”off” use_custom_gutter=”off” fullwidth=”on” specialty=”off” disabled=”off”][et_pb_fullwidth_post_title global_parent=”31499″ admin_label=”Fullwidth Post Title” title=”on” meta=”on” author=”on” date=”on” date_format=”M j, Y” categories=”on” comments=”off” featured_image=”on” featured_placement=”above” parallax_effect=”on” parallax_method=”on” text_orientation=”center” text_color=”dark” text_background=”on” text_bg_color=”#ffcc51″ title_font=”Montserrat|on|||” title_font_size=”28px” title_font_size_tablet=”25px” title_font_size_phone=”22px” title_font_size_last_edited=”on|tablet” title_text_color=”#333333″ meta_font=”Abel|on||on|” meta_font_size=”16px” use_border_color=”off” border_color=”#ffffff” border_width=”1px” border_style=”solid” custom_margin=”||-100px|” custom_padding=”|||” disabled=”off”] [/et_pb_fullwidth_post_title][/et_pb_section][et_pb_section admin_label=”section” transparent_background=”off” allow_player_pause=”off” inner_shadow=”off” parallax=”off” parallax_method=”off” custom_padding=”0px|0px|0px|0px” make_fullwidth=”off” use_custom_width=”off” width_unit=”on” make_equal=”off” use_custom_gutter=”off” fullwidth=”off” specialty=”off” disabled=”off”][et_pb_row admin_label=”row” make_fullwidth=”off” use_custom_width=”off” width_unit=”off” custom_width_px=”1080px” custom_width_percent=”80%” use_custom_gutter=”off” gutter_width=”3″ allow_player_pause=”off” parallax=”off” parallax_method=”on” make_equal=”off” parallax_1=”off” parallax_method_1=”on” parallax_2=”off” parallax_method_2=”on” parallax_3=”off” parallax_method_3=”on” parallax_4=”off” parallax_method_4=”on” disabled=”off”][et_pb_column type=”4_4″][et_pb_text admin_label=”Text” background_layout=”light” text_orientation=”left” text_font_size=”17px” use_border_color=”off” border_style=”solid” disabled=”off” border_color=”#ffffff”]

Go with the flow” hanyalah ungkapan yang tepat untuk membiarkan air mengalir ke muaranya, tapi tidak dengan hidupmu! Hidup perlu direncanakan dengan tepat ke mana kita akan bermuara. Jangan sampai kamu luput dalam merencanakan hidup, yuk amati stage of life & career berikut!

1. Masa Remaja untuk Belajar dan Mencoba-Coba

Tahapan pertama yang akan kita tapaki adalah pada rentang usia 15-20 tahun. Pada usia remaja ini kita boleh bermain dan belajar sepuas hati dalam rangka mengenali minat dan bakat. Oleh sebab itu, mengikuti berbagai macam les atau belajar suatu hal secara otodidak sangat disarankan.

Tahapan ini sangat penting karena menjadi awal untuk melangkah ke tahapan-tahapan selanjutnya yang membutuhkan lebih banyak komitmen dan kerja keras. Selain itu, tidak ada resiko besar yang harus ditanggung ketika menjalani tahapan yang memang dikhususkan untuk mencoba-coba ini. Explore your passion as young as you can!

2. Cari Sebanyak Mungkin Pengalaman pada Usia Young Adult

Memasuki rentang usia 20-25 tahun, kita seharusnya telah mengenali ketertarikan pada bidang tertentu. Dalam proses mendalaminya, kita disarankan untuk memanfaatkan sebanyak mungkin pengalaman untuk mengasah keterampilan. Hal ini dapat dilakukan dengan banyak berlatih, mengikuti magang atau menjadi volunteer.

Intinya, fokuslah pada pengalaman, bukan uang! Semakin banyak pengalaman yang didapat maka kualitas keterampilanmu dapat semakin berkembang. Ingatlah jika nanti kita akan melamar pekerjaan, pengalaman adalah poin yang penting. Siapa tahu kamu malah bisa membuka lapangan pekerjaan sendiri.

3. Mulai Serius Menapaki Usia Dewasa

Dengan modal pengalaman dan keterampilan yang kita miliki, pada rentang usia 25-30 tahun kita bisa memulai proyek sampingan. Bergabunglah dengan teman-teman atau orang-orang yang kamu percayai untuk membangun sebuah usaha. Pastikan kalian memiliki misi, visi dan komitmen yang sejalan agar usaha yang kalian rintis bisa berkembang dan berkelanjutan.

Kalian dapat mulai memasarkan produk atau jasa kalian ke lingkungan terdekat. Walaupun dalam tahapan merintis usaha, pastikan pesanan yang datang dikerjakan dengan sungguh-sungguh dan sepenuh hati. Konsumen yang puas akan menjadi alat promosi yang ampuh agar usahamu semakin dikenal dan dipercaya.

4. Bangun Security (Karena Kita Sudah Tak Muda Lagi)

Semakin dewasa, semakin banyak tanggung jawab yang harus kita emban di pundak sendiri. Pada rentang usia 30-35 tahun, biasanya seseorang telah membangun rumah tangga bersama pasangan. Penghasilan yang baik dibutuhkan agar rumah tangga kita nantinya berkecukupan. Jikapun belum atau tidak berencana menikah, tentu menjadi financially independent wajib hukumnya. Tidak mungkin kan kita masih bergantung kepada orang tua padahal usia sudah tak muda lagi?

Oleh sebab itu rentang usia ini adalah saatnya kita membangun security dengan mencari model bisnis yang tepat dengan kebutuhan pasar. Bukan lagi waktunya untuk bermain-main atau mencoba-coba lagi. Kegagalan di fase ini memberikan resiko yang lebih besar ketimbang di fase awal.

5. Menjadi Lebih Baik Tak Memiliki Batasan Usia dan Waktu

Memasuki tahapan matang di rentang usia lebih dari 35 tahun, saatnya untuk mencurahkan seluruh perhatian dan energi untuk membesarkan apa yang sudah dikerjakan. Susun beragam strategi agar bisnismu tetap mampu menjadi juara di tengah persaingan yang ketat. Jangan lupakan jika pasar selalu berubah dengan cepat, oleh sebab itu teruslah berinovasi mengikuti perkembangan zaman. Semakin besar usaha, pikiran dan strategi yang kamu investasikan, maka semakin besar peluangmu untuk sukses.

Sudah siapkah dirimu untuk menapaki perjalanan karir? Mau tahu lebih banyak tips seputar bisnis dan wirausaha? Pastikan kamu membaca buku sakti #CreatorInc yang akan terbit 18 Maret 2017. Atau unduh snackbook-nya di tinyurl.com/creatorincbook, GRATIS!

 

 

[/et_pb_text][/et_pb_column][/et_pb_row][/et_pb_section][et_pb_section admin_label=”section” global_module=”31503″ transparent_background=”off” allow_player_pause=”off” inner_shadow=”off” parallax=”off” parallax_method=”on” make_fullwidth=”off” use_custom_width=”off” width_unit=”off” make_equal=”off” use_custom_gutter=”off” fullwidth=”on” specialty=”off”][et_pb_fullwidth_post_slider global_parent=”31503″ admin_label=”Fullwidth Post Slider” posts_number=”3″ include_categories=”3″ orderby=”rand” show_arrows=”on” show_pagination=”on” show_more_button=”on” more_text=”Baca Selengkapnya” content_source=”off” excerpt_length=”125″ show_meta=”off” background_layout=”dark” show_image=”on” image_placement=”background” parallax=”on” parallax_method=”on” use_bg_overlay=”on” remove_inner_shadow=”off” background_position=”default” background_size=”default” auto=”on” auto_speed=”7000″ auto_ignore_hover=”on” hide_content_on_mobile=”off” hide_cta_on_mobile=”off” show_image_video_mobile=”on” header_font=”Montserrat|on|||” meta_font=”Abel||||” custom_button=”on” use_manual_excerpt=”on” background_color=”rgba(0,0,0,0)” use_text_overlay=”on” meta_letter_spacing=”0″ button_text_color=”#333333″ button_bg_color=”#ffcc51″ button_border_color=”#ffcc51″ button_letter_spacing=”0″ button_font=”Abel||||” button_use_icon=”on” button_icon=”%%368%%” button_icon_color=”#ffffff” button_icon_placement=”left” button_on_hover=”on” button_text_color_hover=”#ffffff” button_bg_color_hover=”#333333″ button_border_color_hover=”#333333″ button_letter_spacing_hover=”0″ text_overlay_color=”rgba(255,204,81,0.7)”] [/et_pb_fullwidth_post_slider][/et_pb_section] [et_pb_section admin_label=”Section” global_module=”31499″ transparent_background=”off” allow_player_pause=”off” inner_shadow=”off” parallax=”off” parallax_method=”off” custom_padding=”0px|0px|0px|0px” make_fullwidth=”off” use_custom_width=”off” width_unit=”on” make_equal=”off” use_custom_gutter=”off” fullwidth=”on” specialty=”off” disabled=”off”][et_pb_fullwidth_post_title global_parent=”31499″ admin_label=”Fullwidth Post Title” title=”on” meta=”on” author=”on” date=”on” date_format=”M j, Y” categories=”on” comments=”off” featured_image=”on” featured_placement=”above” parallax_effect=”on” parallax_method=”on” text_orientation=”center” text_color=”dark” text_background=”on” text_bg_color=”#ffcc51″ title_font=”Montserrat|on|||” title_font_size=”28px” title_font_size_tablet=”25px” title_font_size_phone=”22px” title_font_size_last_edited=”on|tablet” title_text_color=”#333333″ meta_font=”Abel|on||on|” meta_font_size=”16px” use_border_color=”off” border_color=”#ffffff” border_width=”1px” border_style=”solid” custom_margin=”||-100px|” custom_padding=”|||” disabled=”off”] [/et_pb_fullwidth_post_title][/et_pb_section][et_pb_section admin_label=”section” transparent_background=”off” allow_player_pause=”off” inner_shadow=”off” parallax=”off” parallax_method=”off” custom_padding=”0px|0px|0px|0px” make_fullwidth=”off” use_custom_width=”off” width_unit=”on” make_equal=”off” use_custom_gutter=”off” fullwidth=”off” specialty=”off” disabled=”off”][et_pb_row admin_label=”row” make_fullwidth=”off” use_custom_width=”off” width_unit=”off” custom_width_px=”1080px” custom_width_percent=”80%” use_custom_gutter=”off” gutter_width=”3″ allow_player_pause=”off” parallax=”off” parallax_method=”on” make_equal=”off” parallax_1=”off” parallax_method_1=”on” parallax_2=”off” parallax_method_2=”on” parallax_3=”off” parallax_method_3=”on” parallax_4=”off” parallax_method_4=”on” disabled=”off”][et_pb_column type=”4_4″][et_pb_text admin_label=”Text” background_layout=”light” text_orientation=”left” text_font_size=”17px” use_border_color=”off” border_style=”solid” disabled=”off” border_color=”#ffffff”]

Go with the flow” hanyalah ungkapan yang tepat untuk membiarkan air mengalir ke muaranya, tapi tidak dengan hidupmu! Hidup perlu direncanakan dengan tepat ke mana kita akan bermuara. Jangan sampai kamu luput dalam merencanakan hidup, yuk amati stage of life & career berikut!

1. Masa Remaja untuk Belajar dan Mencoba-Coba

Tahapan pertama yang akan kita tapaki adalah pada rentang usia 15-20 tahun. Pada usia remaja ini kita boleh bermain dan belajar sepuas hati dalam rangka mengenali minat dan bakat. Oleh sebab itu, mengikuti berbagai macam les atau belajar suatu hal secara otodidak sangat disarankan.

Tahapan ini sangat penting karena menjadi awal untuk melangkah ke tahapan-tahapan selanjutnya yang membutuhkan lebih banyak komitmen dan kerja keras. Selain itu, tidak ada resiko besar yang harus ditanggung ketika menjalani tahapan yang memang dikhususkan untuk mencoba-coba ini. Explore your passion as young as you can!

2. Cari Sebanyak Mungkin Pengalaman pada Usia Young Adult

Memasuki rentang usia 20-25 tahun, kita seharusnya telah mengenali ketertarikan pada bidang tertentu. Dalam proses mendalaminya, kita disarankan untuk memanfaatkan sebanyak mungkin pengalaman untuk mengasah keterampilan. Hal ini dapat dilakukan dengan banyak berlatih, mengikuti magang atau menjadi volunteer.

Intinya, fokuslah pada pengalaman, bukan uang! Semakin banyak pengalaman yang didapat maka kualitas keterampilanmu dapat semakin berkembang. Ingatlah jika nanti kita akan melamar pekerjaan, pengalaman adalah poin yang penting. Siapa tahu kamu malah bisa membuka lapangan pekerjaan sendiri.

3. Mulai Serius Menapaki Usia Dewasa

Dengan modal pengalaman dan keterampilan yang kita miliki, pada rentang usia 25-30 tahun kita bisa memulai proyek sampingan. Bergabunglah dengan teman-teman atau orang-orang yang kamu percayai untuk membangun sebuah usaha. Pastikan kalian memiliki misi, visi dan komitmen yang sejalan agar usaha yang kalian rintis bisa berkembang dan berkelanjutan.

Kalian dapat mulai memasarkan produk atau jasa kalian ke lingkungan terdekat. Walaupun dalam tahapan merintis usaha, pastikan pesanan yang datang dikerjakan dengan sungguh-sungguh dan sepenuh hati. Konsumen yang puas akan menjadi alat promosi yang ampuh agar usahamu semakin dikenal dan dipercaya.

4. Bangun Security (Karena Kita Sudah Tak Muda Lagi)

Semakin dewasa, semakin banyak tanggung jawab yang harus kita emban di pundak sendiri. Pada rentang usia 30-35 tahun, biasanya seseorang telah membangun rumah tangga bersama pasangan. Penghasilan yang baik dibutuhkan agar rumah tangga kita nantinya berkecukupan. Jikapun belum atau tidak berencana menikah, tentu menjadi financially independent wajib hukumnya. Tidak mungkin kan kita masih bergantung kepada orang tua padahal usia sudah tak muda lagi?

Oleh sebab itu rentang usia ini adalah saatnya kita membangun security dengan mencari model bisnis yang tepat dengan kebutuhan pasar. Bukan lagi waktunya untuk bermain-main atau mencoba-coba lagi. Kegagalan di fase ini memberikan resiko yang lebih besar ketimbang di fase awal.

5. Menjadi Lebih Baik Tak Memiliki Batasan Usia dan Waktu

Memasuki tahapan matang di rentang usia lebih dari 35 tahun, saatnya untuk mencurahkan seluruh perhatian dan energi untuk membesarkan apa yang sudah dikerjakan. Susun beragam strategi agar bisnismu tetap mampu menjadi juara di tengah persaingan yang ketat. Jangan lupakan jika pasar selalu berubah dengan cepat, oleh sebab itu teruslah berinovasi mengikuti perkembangan zaman. Semakin besar usaha, pikiran dan strategi yang kamu investasikan, maka semakin besar peluangmu untuk sukses.

Sudah siapkah dirimu untuk menapaki perjalanan karir? Mau tahu lebih banyak tips seputar bisnis dan wirausaha? Pastikan kamu membaca buku sakti #CreatorInc yang akan terbit 18 Maret 2017. Atau unduh snackbook-nya di tinyurl.com/creatorincbook, GRATIS!

 

 

[/et_pb_text][/et_pb_column][/et_pb_row][/et_pb_section][et_pb_section admin_label=”section” global_module=”31503″ transparent_background=”off” allow_player_pause=”off” inner_shadow=”off” parallax=”off” parallax_method=”on” make_fullwidth=”off” use_custom_width=”off” width_unit=”off” make_equal=”off” use_custom_gutter=”off” fullwidth=”on” specialty=”off”][et_pb_fullwidth_post_slider global_parent=”31503″ admin_label=”Fullwidth Post Slider” posts_number=”3″ include_categories=”3″ orderby=”rand” show_arrows=”on” show_pagination=”on” show_more_button=”on” more_text=”Baca Selengkapnya” content_source=”off” excerpt_length=”125″ show_meta=”off” background_layout=”dark” show_image=”on” image_placement=”background” parallax=”on” parallax_method=”on” use_bg_overlay=”on” remove_inner_shadow=”off” background_position=”default” background_size=”default” auto=”on” auto_speed=”7000″ auto_ignore_hover=”on” hide_content_on_mobile=”off” hide_cta_on_mobile=”off” show_image_video_mobile=”on” header_font=”Montserrat|on|||” meta_font=”Abel||||” custom_button=”on” use_manual_excerpt=”on” background_color=”rgba(0,0,0,0)” use_text_overlay=”on” meta_letter_spacing=”0″ button_text_color=”#333333″ button_bg_color=”#ffcc51″ button_border_color=”#ffcc51″ button_letter_spacing=”0″ button_font=”Abel||||” button_use_icon=”on” button_icon=”%%368%%” button_icon_color=”#ffffff” button_icon_placement=”left” button_on_hover=”on” button_text_color_hover=”#ffffff” button_bg_color_hover=”#333333″ button_border_color_hover=”#333333″ button_letter_spacing_hover=”0″ text_overlay_color=”rgba(255,204,81,0.7)”] [/et_pb_fullwidth_post_slider][/et_pb_section]Bentang

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

© Copyright - PT. Bentang Pustaka, Yogyakarta