Hana Amalia, Sang Pengantar Harapan Penyemai Karya

Pada mulanya Hana Amalia tidak serius memperhatikan pengemis tua yang selalu muncul di depan gerejanya. Wajah pengemis tersebut tidak menyenangkan dan menyeramkan. Ketika Hana tidak memberi uang, sang pengemis akan marah-marah dan membuat Hana tidak senang. Ringkasnya, dia tidak suka kepada pengemis tersebut dan begitu juga sebaliknya. Sang pengemis tua tidak menyukai Hana.

Akan tetapi, dalam satu momen refleksi, Hana kemudian teringat akan perjumpaan-perjumpaan yang tidak mengenakkan dengan pengemis tersebut. Dia berpikir, bagaimana jika nanti pengemis tersebut mengadu kepada Tuhan dan menuturkan meski sudah bertahun-tahun berada di depan gereja, tidak ada seorang pun yang mau menolongnya. Hana kaget dan berbicara kepada dirinya sendiri. “Tuhan, kami semua, satu gereja, berdosa karena tidak peduli kepada satu pengemis yang setiap hari ada di depan gereja,” kenangnya.

Jika sebelumnya tidak terlalu suka melihat pengemis, Hana kini melihat pengemis sebagai makhluk yang berharga di mata Tuhan. Dia kemudian memercayai prinsip bahwa jika ingin mencintai Tuhan, dia harus mencintai makhluk yang dikasihi Tuhan, tak terkecuali pengemis. Dari sini dia kemudian terpanggil untuk melayani orang-orang miskin. Dia ingin berbagi dan memberikan apa yang dipunya untuk membantu kaum yang termarginalkan.

Buku “Pengantar Harapan, Penyemai Karya” tidak hanya berisi 8 kisah inspiratif dari para pemenang penghargaan Kick Andy Heroes yang diadakan setiap tahun sejak 9 tahun lalu, namun kisah-kisah mereka juga diharapkan mampu menggugah semangat para pembaca untuk terus berkarya, berbuat kebajikan dalam kehidupan sehari-hari demi kehidupan yang lebih baik.

Dapatkan, buku “Pengantar Harapan, Penyemai Karya” di toko-toko buku terdekat, atau cek di bentangpustaka.com mizanstore.com untuk penawaran harga spesial khusus buat kalian.

Cek koleksi ebook dari Bentang Pustaka juga ya.

 Pada mulanya Hana Amalia tidak serius memperhatikan pengemis tua yang selalu muncul di depan gerejanya. Wajah pengemis tersebut tidak menyenangkan dan menyeramkan. Ketika Hana tidak memberi uang, sang pengemis akan marah-marah dan membuat Hana tidak senang. Ringkasnya, dia tidak suka kepada pengemis tersebut dan begitu juga sebaliknya. Sang pengemis tua tidak menyukai Hana.

Akan tetapi, dalam satu momen refleksi, Hana kemudian teringat akan perjumpaan-perjumpaan yang tidak mengenakkan dengan pengemis tersebut. Dia berpikir, bagaimana jika nanti pengemis tersebut mengadu kepada Tuhan dan menuturkan meski sudah bertahun-tahun berada di depan gereja, tidak ada seorang pun yang mau menolongnya. Hana kaget dan berbicara kepada dirinya sendiri. “Tuhan, kami semua, satu gereja, berdosa karena tidak peduli kepada satu pengemis yang setiap hari ada di depan gereja,” kenangnya.

Jika sebelumnya tidak terlalu suka melihat pengemis, Hana kini melihat pengemis sebagai makhluk yang berharga di mata Tuhan. Dia kemudian memercayai prinsip bahwa jika ingin mencintai Tuhan, dia harus mencintai makhluk yang dikasihi Tuhan, tak terkecuali pengemis. Dari sini dia kemudian terpanggil untuk melayani orang-orang miskin. Dia ingin berbagi dan memberikan apa yang dipunya untuk membantu kaum yang termarginalkan.

Buku “Pengantar Harapan, Penyemai Karya” tidak hanya berisi 8 kisah inspiratif dari para pemenang penghargaan Kick Andy Heroes yang diadakan setiap tahun sejak 9 tahun lalu, namun kisah-kisah mereka juga diharapkan mampu menggugah semangat para pembaca untuk terus berkarya, berbuat kebajikan dalam kehidupan sehari-hari demi kehidupan yang lebih baik.

Dapatkan, buku “Pengantar Harapan, Penyemai Karya” di toko-toko buku terdekat, atau cek di bentangpustaka.com mizanstore.com untuk penawaran harga spesial khusus buat kalian.

Cek koleksi ebook dari Bentang Pustaka juga ya.

Zed MNFM

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

© Copyright - PT. Bentang Pustaka, Yogyakarta